Jambi, Djangkrikmoeda.blogspot.com_ Berita duka cita datang dari teman-teman saya Alumni Seminari Menengah Pematang Siantar bahwa Oppung Uskup Mgr. Ludovikus Simanullang, OFM Cap, Uskup Keuskupan Sibolga telah meninggal dunia 20 September 2018 sekitar pukul 03.30 dinihari di RS St. Elisabeth, Medan. Jenazah akan disemayamkan di Gereja Katedral St. Teresia Liseux Sibolga.
Mengenal Pribadi Mgr. Ludovikus Manullang, OFM Cap.
Beliau lahir di Sogar, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, 23 April 1955.
Ia mengucapkan kaul kekalnya sebagai Anggota Kapusin pada 2 Agustus 1981. Mgr. Ludovikus ditahbiskan menjadi Imam pada tanggal 10 Juli 1983. Ia memulai karyanya di Gereja Santo Hilarius Paroki Tarutung Bolak, Tapanuli Tengah. Ia kemudian bertugas di Paroki Teluk Dalam Nias pada tahun 1984 hingga 1989.
Pada tahun 1989, ia melanjutkan studinya di Universitas Kepausan Antonianum, Roma hingga tahun 1994. Sekembalinya ke Indonesia, ia menjadi Magister Postulan Mela, dan juga menjadi moderator Paroki Tarutung Bolak.
Pada tahun 1997, Mgr. Ludovikus terpilih menjadi Minister Provinsial di Provinsi Kapusin St. Fidelis, Sibolga untuk periode 1997-2003, dan kembali terpilih untuk kedua kalinya untuk masa bakti 2003–2006, dan kemudian terpilih kembali pada tahun 2006. Selain di Provinsial Kapusin, ia juga aktif sebagai formator para frater di STFT St. Yohanes Pematang Siantar.
Mgr. Ludovikus terpilih menjadi Uskup di Keuskupan Sibolga pada 14 Maret 2007. Pada 20 Mei 2007, Mgr. Leopoldo Girelli, Nuncio Apostolik untuk Indonesia menjadi Uskup Penahbis Utama bagi Mgr. Ludovikus Simanullang. Dalam penahbisan itu, Mgr. Martinus Dogma Situmorang, Uskup Padangdan Mgr. Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, Uskup Agung Koajutor Medan menjadi Uskup Konsekrator. Penahbisan berlangsung di Lapangan Simare-mare, Jalan Sutomo Sibolga.
Uskup Mgr. Ludovikus Manullang, OFM Cap adalah pimpinan kelima. Sebagai uskup, dia yang ketiga karena pimpinan sebelumnya hanya pastor. Mgr. Ludovikus dikenal sebagai orang yang sederhana dan rendah hati, punya semangat pelayanan yang luar biasa. Selama menjadi uskup, sudah tiga kali diadakan sinode atau sidang yang membahas semua karya pastoral di Keuskupan Sibolga.
"Inilah tugas dan tanggung jawab beliau melaksanakan tugas dan karya pastoral yang baik di Keuskupan Sibolga," kata Yesse teman saya sebagai sekretaris di Katedral Via Telephone Kamis (21/9/2018).
Terkait penyakit yang dideritanya sebelum meninggal dunia, teman-teman Alumni Seminari yang lain juga mengatakan, selama ini tidak pernah mengeluh dan selalu sehat.
"Sebulan terakhir dia sakit, sejak akhir Agustus-lah sudah terganggu kesehatannya," ucap teman alumni Seminari lainnya.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah Ludovikus diberangkatkan ke Kota Sibolga dan rencananya akan dimakamkan di sana.
"Pagi tadi diberangkatkan dari RS Santa Elisabeth, singgah sebentar di seminari tinggi di Pematangsiantar. Ada misa di situ, baru diberangkatkan ke Sibolga," imbuh Yesse teman saya.
Soal rencana pemakaman, dia mengaku pihaknya belum memutuskan. Pastinya almarhum akan disemayamkan beberapa hari di Gereja Katolik Saint Theresia Lisieux-Paroki Katedral di Jalan Brigjen Katamso Nomor 21, Kota Sibolga.
"Mungkin Sabtu atau Minggu pemakamannya, tapi belum pasti ini, masih kami bicarakan lagi. Prosesi pemakaman ada kebaktian, lebih spritual-lah penjagaan kami. Hari terakhir akan ada upacara kegerejaan..." pungkasnya.
Penulis dalam hal ini Samuel Pardosi, S. Sos merupakan Alumni yang sama dengan Mgr. Ludofikus Manullang, OFM Cap dan pernah dalam Ordo yang sama yaitu Capusin (red:Kapusin) adalah merasa kehilangan dengan sosok kepemimpinan Uskup Mgr. Ludofikus Manullang. Apalagi ketika waktu itu dengan tegas Uskup Mgr. Ludofikus menolak tegas Partor Rantinus Manalu, OFM Cap terjun kedunia politik. Pada sebuah surat tertanggal 25 Juni 2016 sebagai balasan atas surat Barisan Relawan Pastor Rantinus dan Ustaz Sodikin (BARASO) tertanggal 25 Mei 2016, Mgr. Ludovikus menolak permohonan R.D. Rantinus Manalu menjadi Calon Bupati Tapanuli Tengahdengan terlibat politik praktis karena dirasa bertentangan dengan Kitab Hukum Kanonik. Saya sendiri (penulis) dan Pastor Rantinus Manalu, OFM Cap merupakan pemerhati sosial dan politik ketika berseberangan antara kebijakan pemerintah dengan masyarakat yang tidak berkeadilan sosial. Maka pada saat itu sebagai Uskup Sibolga Mgr. Ludofikus Manullang OFM Cap justeru lebih bijak mendorong supaya pemerintah dan pemangku kebijakan selalu mengedepankan kebijakan berbasis keadilan sosial.
Mgr. Ludofikus Manullang telah tiada, Keuskupan Sibolga dan Nias kehilangan sosok pelindung dan pemerhati sosial itu. Kiranya sosok beliau akan hadir ditengah-tengah umat untuk menggantikan kepemimpinan beliau yang di rindukan masyarakat Sibolga dan Nias.
Selamat jalan Oppung Uskup Mgr. Ludofikus Manullang, OFM Cap semoga bahagia disisi Bapa di Surga. Amin
Penulis: Samuel Pardosi, S. Sos (Alumni dan Adik Kelas Uskup Mgr. Ludofikus Manullang, OFM Cap)
Komentar
Posting Komentar