Langsung ke konten utama

Masa Jabatan DPR dan DPRD Perlu Dibatasi, Tinggal Kelas atau Naik Kelas.


Jambi, Djangkrikmuda.Blogspot.Com – Sebagai Tokoh Muda Jambi, Samuel Pardosi, S. Sos atau Tulang Sam mengusulkan, agar masa jabatan bagi anggota legislatif yang duduk di DPR dan DPRD perlu dibatasi secara konstitusi. 

Perlunya pembatasan Jabatan legislatif tersebut dinilai untuk membagi kekuasaan sekaligus meregenerasi pergantian legislatif dan tentu untuk meningkatkan hubungan dengan masyarakat sebagai konstituen. 

“Kekuasaan itu semestinya ada batasnya. Presiden saja dibatasi hanya 2x5 tahun agar kekuasaannya dibagi dengan yang lain,” kata Tulang Sam saat diskusi ringan bertajuk Pembangunan Kota Jambi Berkelanjutan dan Berbasis Keadilan Sosial, Kamis (6/09/2018).

Dan sebagai usulan, untuk anggota DPRD masa jabatannya cukup dua kali saja. Sedangkan untuk anggota DPR dapat sampai empat kali menjabat karena DPR merupakan jabatan puncak politik di Parlemen. 

Beliau juga menjelaskan, dengan adanya pembatasan itu, maka seorang anggota perlu menjaga relasi yang baik dengan masyarakat sebagai konstituen mereka dengan baik pula. 

Sebab, nantinya karier DPRD akan berjenjang dari DPRD Kota/Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR Pusat, apabila memang menginginkan untuk tetap di parlemen.

Ia juga mencontohkan, ketika seorang anggota DPRD sudah dua periode sebagai anggota DPRD kabupaten/kota, maka ia harus naik ke jenjang yang lebih tinggi menjadi anggota DPRD provinsi. Dengan demikian maka akan selalu ada regenerasi dan Anggota DPRD baru yang memiliki kontribusi yang positif untuk membangun suatu daerah secara berkelanjutan dan berkeadilan sosial. 

Begitu pula jika sudah berada di jenjang provinsi, maka mereka harus naik ke tingkat pusat jika sudah dua periode. Hal ini juga semestinya didorong semua partai peserta pemilu supaya menciptakan legislator-legislator yang regeneratif namun tidak hanya berpacu disatu jenjang politik selama 3 atau 4 tahun. Sebab jika partai peserta pemilu tidak mendorong para calon legislatifnya untuk naik berjenjang maka itulah salah satu bentuk ketidakberhasilan sebuah partai untuk melakukan kaderisasi dan pendidikan politik yang berkesinambungan supaya melahirkan regenerasi baru untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Kaderisasi sebuah partai akan jauh lebih berhasil jika mampu mendorong anggotanya naik secara berjenjang.

“Misalnya saya calon anggota dewan dari PDI Perjuangan di DPRD Kota Jambi, begitu menjadi anggota DPRD saya berpikir hanya dua periode, maka saya harus bersilaturahim, membagi rezeki. Karena di periode ketiga saya harus ke Provinsi Jambi,” ujarnya.

Jika masih bercokol nantinya sampai 3 atau 4 periode di DPRD Kota Jambi dan tidak mau naik jenjang ke DPRD Provinsi itu sama saja egois, tidak berhasil membangun konstituen baru, tidak kreatif, punya agenda pribadi, dan DPRD rapor merah karena tidak naik kelas dari DPRD Kota ke DPRD Provinsi ataupun DPD. Dan biasanya di berbagai kota/kabupaten dan provinsi ada saja DPRD rapor merah yang tinggal kelas selama 1-2 periode alias 3-4 periode di satu jenjang.

Ia juga menambahkan, jika masa jabatan seorang anggota tidak dibatasi, dikhawatirkan akan timbul hal negatif. Sebab, anggota tersebut akan mengetahui seluk beluk pemerintahan dengan baik.

“Karena jikalau jabatan anggota dewan sudah sampai 3-5 periode, akan semakin detail tahu kekuasaan, ini berbahaya dan bisa-bisa seperti kejadian di Kota Malang ramai-ramai berjamaah 41 orang digulung KPK ,” kata dia.

 Nantinya, ia mengatakan juga apabila ada anggota DPR yang telah 4 periode menjabat, maka dirinya dapat pindah ke jenjang eksekutif maupun DPD.

Akan tetapi jika hal itu tidak tercapai, maka tentu anggota tersebut kembali ke masyarakat untuk menjadi tokoh masyarakat di daerah masing-masing yang mungkin bisa kembali meniti karier politik dari posisi eksekutif. Mengabdi pada masyarakat melalui legislatif maupun eksekutif berjenjang merupakan pilihan yang baik untuk membangun sebuah daerah baik dari Kabupaten/Kota,Propinsi maupun skala nasional. 

Penulis: Fredderich Montegarsa. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Politikus Parasit Dan Politikus Rayap Mewabah, Tulang Sam: Basmi dan Hanguskan.

Setelah era reformasi, kehidupan Bangsa Indonesia seakan berpusat pada partai politik yang ikut dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg), pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemilihan Presiden (Pilres). Tidak dapat dipungkiri bahwa partai politik seperti lampu yang menggoda laron-laron politikus untuk berkerumun. Bahkan tumbuh suburnya juga sistem multipartai yang hidup di Indonesia jelas terlihat bahwa dengan mudahnya menggerakkan mobilisasi sosial dan konsentrasi politik yang sangat dimungkinkan dengan menjadi anggota partai dan terjun berkontestasi dalam setiap pesta demokrasi dalam pemilihan umum. Kekuasaan dan prestise sepertinya tersedia apik dalam bungkusan partai politik dengan sangat mungkin diakselerasi berkat amandemen yang memberi kekuasaan begitu besar pada rakyat untuk memilih legislatif secara langsung semangat awal supaya kekuasaan eksekutif terkontrol dengan baik.  Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa politik yang hendak memperbaiki dan menghidupkan namun be...

Tulang Sam: Gusdurian Hadiahi Jokowi-Ma'ruf Amin Nilai-Nilai Kebangsaan.

Jambi, Djangkrikmoeda.blogspot.com _ Masih ingat dengan kunjungan beberapa Kandidat Capres dan Cawapres beberapa waktu silam kekediaman almarhum KH. Abdurrahman Wahid atau Gusdur yang di jamu oleh istri Gusdur sendiri beserta Shinta Nuriyah Wahid dan anak perempuannya Yenny Wahid?? Bakal calon presiden, Prabowo Subianto mendapat cinderamata berupa dua buah buku, yaitu buku biografi Gus Dur dan buku tentang Islam dari istri almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid. Pemberian buku itu usai kunjungan Prabowo ke rumah Presiden RI ke-4 itu di di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018). "Satu adalah biografinya Gus Dur dalam bahasa Inggris Abdurrahman Wahid, A Moslem Democrat, Indonesia and President, A View from The Inside, kemudian satunya adalah menyoal agama-agama pra-Islam," kata Prabowo. Begitu juga dengan Bakal cawapres Sandiaga Uno menemui istri mendiang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), S...

Sosialisasi Limit Tanpa Batas

~SOSIALISASI LIMIT TANPA BATAS~ Jambi, Djangkrikmoeda.blogspot.com _ "Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” Sahabat yang tidak lekang oleh waktu... Izinkan saya mengenalkan diri sebagai Orang Muda yang ingin berjuang bersama sahabat, duduk bersama dan saling memberi saran, masukan bahkan sebuah kritikan sekalipun untuk tujuan yang membangun. Maka, sekalipun saya yang terakhir dalam perjuangan ini, saya meyakini akan menjadi terdahulu. Dan itu semua terjadi berkat usaha kita, doa dan dukungan yang luar biasa dari para sahabat... Melebihi dari segalanya... Ingat... Ingat... Nomor 12 Pelopor Perubahan. Oleh: Tulang Sam, 28092019